REFLEKSI DAN REVIEW
PERKULIAHAN PROF. Dr. MARSIGIT, M.A MATA KULIAH FILSAFAT PENELITIAN DAN EVALUASI
PENDIDIKAN TAHUN 2019
oleh
M. Rais Ridwan
Pertemuan
awal, mata kuliah filsafat
ini oleh dosen pengampu Prof. Dr. Marsigit, M.A, pada Kamis tanggal 5
Septemper 2019 Pukul 11.10 s.d. 12.50 di ruangan I.02.4.01.01 gedung Imam Bernadip Universitas Negeri
Yogyakarta diawali dengan tahap perkenalan dengan pertanyaan yang sama untuk
setiap mahasiswa, yakni (1) Identitas Nama (2) Asal dan Program Studi Sarjana
dan Magister dan (3) Instansi Asal atau Tempat Bekerja. Perkuliahan dimulai
oleh dosen pengampu dengan memberikan instruksi kepada ketua tingkat untuk
membuat grup whatsApp dengan tujuan
pemberian informasi terkait perkuliahan, materi perkuliahan, dan juga
memberikan report penilaian untuk
setiap kuis yang dilaksanakan sampai 5 pekan perkuliahan. Beliau juga menyampaikan
informasi terkait identitas facebook dan alamat tempat tinggal melalui aplikasi
google map. Penyampaian informasi
oleh beliau selanjutnya terkait konten mata kuliah yang bisa diakses dalam
laman blogspot: https://powermathematics.blogspot.com/?m=1 serta laman situs jejaring sosial akademisi: https://uny.academia.edu/MarsigitHrd.
Pertemuan
kedua s.d. kelima,
dilaksanakan setiap pekan pada hari Kamis tanggal 12 dan 19 September 2019 serta
tanggal 3 dan 10 Oktober 2019 pukul 11.10 sampai dengan 12.50 di ruangan I.02.4.01.01. Metode perkuliahan untuk setiap pekan diawali dengan
kuis dengan mencari kesamaan kata berdasarkan dimensi yang cocok dalam
filsafat. Kemudian, kuis diperiksa dan hasil penilaian ditulis dan dilaporkan
dalam grup whatsApp. Soal-soal
pertanyaan oleh dosen pengampu merupakan bagian terkecil dari konten materi
filsafat yang dituliskan dalam laman blogspot beliau dan bisa terjawab dengan
maksimal jika banyak membaca konten materi tersebut. Berikutnya, untuk setiap
mahasiswa mengumpulkan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan kata yang menjadi
soal dalam kuis. Pertanyaan beliau untuk pertemuan kedua terkait dengan
kesamaan kata yang cocok berdasarkan dimensi dalam filsafat seperti kata-kata:
tak terlihat, belum terjadi, terpilih, memilih, menerka, bertengkar, lawan,
terkilir, ruang, waktu, mengurangi, menambah, ingat, dalam, luas, akar, cinta,
awal, akhir, sulit, melihat, milik, ingkaran, lurus, bercampur, benda,
beraturan, pertanyaan, jawaban, mungkin, ada, wadah, isi, gunung, langit, bumi,
laut, sungai, lahir, mati, cocok, logis dan beberapa kata lainnya. Hasil report penilaian menunjukkan pengetahuan
filsafat sangat minim dengan banyaknya sinonim kata yang terjawab hanya 1 soal dari
50 suku kata yang ada. Materi perkuliahan sebagai dasar pokok dalam pembelajaran
filsafat.
Materi
perkuliahan filsafat pada pertemuan ketiga terkait dengan konten
pertanyaan-pertanyaan: ada apa? ada mengapa? apa ada? apa mengapa? apa Anda?
Anda siapa? Anda darimana? Kenapa Anda datang? Kenapa Anda pergi? Kenapa
berjanji? Kenapa sedih? Siapa di depan Anda? Siapa di atas Anda? Siapa saudara
Anda? Siapa orang tua Anda? Review perkuliahan pada pertemuan kali ini memuat
ada dan yang mungkin ada, berusaha menjelaskan yang ada dipikiran dan sampai
mengetahui yang di luar pikiran. Sedangkan pertemuan keempat
pertanyaan-pertanyaan terkait dimensi kata dalam pandangan filsafat seperti: apa
metafisik, materi, formal, normatif, dan spritualnya dari kata ada, wadah, isi,
takdir, ikhtiar, ideal, apriori, dan aposteriori? Kemudian, apa metafisik dari
materi, formal, normatif dan spiritual? Hasil report penilaian menunjukkan pengetahuan filsafat masih sangat
minim dengan banyaknya pertanyaan yang terjawab tidak ada satupun benar dari 50
pertanyaan yang ada. Materi perkuliahan pada pertemuan keempat ini membahas
mengenai konsep filsafat sebagai bahasa analog yang penggunaan kata yang
disesuaikan dengan tujuan dan tempatnya atau menempatkan situasi dan kondisi
sesuai dengan ruang dan waktu. Dalam hal ini, dicontohkan beliau untuk kata
‘kompleks” dimana jika ditinjau dari aspek materialnya, penyampaiannya menjadi “kontradiktif”,
aspek formalnya menjadi “ragu-ragu”, aspek normatifnya menjadi “skeptis”,
sedangkan ditinjau dari aspek spiritual bahkan menjadi “syetan”. Hal ini
berarti, pandangan filsafat dalam kehidupan berusaha menunjukkan bahwa
kesesuaian antara ruang dan waktu menjadi prinsip hidup dalam bermasyarakat.
Kemudian, materi perkuliahan filsafat pada
pertemuan kelima terkait dengan konten pernyataan dan pertanyaan seperti:
filsafat batu, kenapa batu menangis, batu bertengkar, hidupnya batu, dan
matinya batu serta pernyataan dan pertanyaan lainnya. Hasil report penilaian menunjukkan pengetahuan
filsafat masih sangat minim dengan banyaknya pertanyaan yang terjawab tidak ada
satupun benar dari 50 pertanyaan yang ada. Perkuliahan pada pertemuan ini
membicarakan konsep filsafat yang merupakan olah pikir yang bisa menjangkau,
namun tidak semuanya. Kemudian, poin kedua menjelaskan bahwa dalam filsafat,
tindakan tidak bisa mengejar tulisan dan tulisan tidak bisa mengejar kata-kata,
kata-kata tidak bisa mengejar pikiran dan pikiran tidak bisa mengejar hati
(keyakinan). Hal ini dicontohkan oleh beliau, dengan mengilustrasikan dengan
pertanyaan dengan bertanya ke beliau: “apa kira-kira yang saya pikirkan?”,
kemudian beliau pun menjawab dengan ungkapan “tidak tahu”. Dalam hal ini,
ungkapan beliau “sebelum bertanya pun, pikiran saya sudah bergentayang atau
sudah sampai kemana-mana”.
Pertemuan
keenam, dilaksanakan pada
hari Kamis tanggal 17 Oktober 2019 pukul 11.10 sampai dengan 12.50 di ruangan I.02.4.01.01. Perkuliahan kali ini merupakan representasi
materi kuliah pertemuan kedua s.d kelima dengan pemaparan topik, yakni lahir
dan perjalanan filsafat dengan tinjauan penjelasan oleh beliau dalam 2 pandangan
filsafat oleh Plato dan Aristoteles. Setiap hidup manusia itu adalah metafisik,
setelah yang ada masih ada yang ada lagi dan tidak akan selesai dikarenakan
manusia tidak sempurna. Kesempurnaan manusia adalah yang tidak sempurna. Awal
dari segala macam aktivitas manusia adalah fatal dan vital. Fatal adalah
terpilih dan terpilih adalah takdir, dan takdir karena sudah terjadi sedangkan
vital adalah memilih dan memilih adalah ikhtiar. Kemudian, muncul metafisik
yakni sifat dibalik, mendahului sifat, dan mengikuti sifat sehingga manusia itu
ada sifat tetap dan berubah. Selanjutnya, sifat berikutnya adalah ideal dan
realita. Ideal berarti absolut, spiritualism dan kuasa prima dimana segala
sebab dari sebab sedangkan yang lainnya materialism. Dalam pandangan Plato,
terdapat istilah definisi dan asumsi yang berdasarkan logika dan koherensi
serta bersifat analitik sedangkan untuk Aristoteles, terdapat hukum alam,
korespondensi, dan persepsi serta bersifat sintetik. Dalam pandangan Cagito
Ergusum menyatakan bahwa “aku tidak
bermimpi karena berfikir” sedangkan menurut D. Hume berpendapat bahwa “seberapa berfikir itu banyak pengalaman”.
Kemudian, pernyataan oleh A. Compte (1967) menyatakan bahwa “agama tidak bisa digunakan untuk membangun
karena tidak logis”. Selanjutnya, filsafat dalam era kontemporer life terdapat paham-paham, mulai dari
paham Archaic, Tribal, Tradisional, Fendal, Modern, Pos Modern dan paham Power Now. Perkuliahan dengan pemaparan tinjauan
filsafat berdasarkan ahli filsuf oleh beliau sebagai rancangan penjelasan yang dipatenkan
sebagai paham Marsigitism. Kemudian,
bagian akhir dengan sesi dokumentasi oleh semua mahasiswa dan dosen pengampu
mata kuliah.
Pertemuan
ketujuh, dilaksanakan pada
hari Kamis tanggal 24 Oktober 2019 pukul 11.10 sampai dengan 12.50 di ruangan I.02.4.01.01. Perkuliahan ini terkait dengan konten pernyataan
pasangan suku kata, kemudian instruksi dengan mencari 3 suku kata dalam
pandangan filsafat seperti: aposteriori – apriori, apriori – aposteriori,
absolut – relatif, logis – realita, materialism – normatif, normatif –
materialism, koherentism – korespondensi, serta pernyataan pasangan suku kata
lainnya. Hasil report penilaian
menunjukkan pengetahuan filsafat tetap masih sangat minim dengan banyaknya pernyataan
yang terjawab hanya terdapat satu suku kata yang benar dari 27 kemungkinan yang
ada. Perkuliahan pada pertemuan ini membicarakan konsep filsafat seperti paham
aposteriori yang merupakan paham setelah mengalami dan paham apriori adalah
paham setelah mengalami akan tetapi belum mengalami dan juga teori filsafat
yang terdiri dari teori aksiologi, epistimolgi dan teori ontologi.
Pertemuan
kedelapan, dilaksanakan pada
hari Kamis tanggal 31 Oktober 2019 pukul 11.10 sampai dengan 12.50 di ruangan I.02.4.01.01
gedung Imam Bernadip Universitas Negeri Yogyakarta. Perkuliahan ini penjelasan oleh beliau yang
diambil dari laman laman situs jejaring sosial akademisi beliau: https://uny.academia.edu/MarsigitHrd
yang terkait dengan hermeneutik dengan pendekatan Iceberg dalam pembelajaran matematika
pada sekolah menengah pertama. Dalam penjelasan beliau menyatakan bahwa hermeneutics of life bergerak lurus
secara teori dan dalam prakteknya berbentuk lingkaran yang merupakan proyeksi
dari siklus hermeneutik yang berbentuk pegas yang direnggangkan.
Pertemuan
kesembilan dan kesepuluh,
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 7 dan 14 November 2019 pukul 11.10 sampai
dengan 12.50 di ruangan Rapat Direktur atau Pimpinan. Perkuliahan ini membahas tugas mahasiswa
terkait permasalahan filsafat pembelajaran pada pembelajaran yang disesuaiakan
dengan bidang mahasiswa. Presentasi perwakilan dari sekelompok mahasiswa
ditentukan oleh arah pulpen beliau yang dijatuhkan. Perwakilan oleh Pak Duden
Saepuzaman dengan permasalahan filsafat dalam pembelajaran fisika dengan
menghubungkan ahli filsuf Aristoteles dalam materi pembelajarannya dan Pak
Ikhsan Ghozali dalam ruang lingkup masyarakat dengan berbagai konflik serta Pak
Achmad Rante dalam pembelajaran Kimia. Ketiga perwakilan ditanggapi oleh beliau
dengan pendekatan filsafat yang berkorespondensi untuk setiap ilmu dan kemudian
menegaskan perbedaan yang paling mendasar dari teori ontologi, epistemologi, dan
teori aksiologi dimana ontologi terkait dengan hakekat, kemudian epistemologi
terkait dengan sumber sedangkan secara aksiologi berdasarkan kebenarannya.
Pertemuan
berikutnya,
dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 28 November dan 5 Desember 2019 pukul
11.10 sampai dengan 12.50 di ruangan Rapat Pimpinan. Perkuliahan ini membahas tugas mahasiswa
terkait (1) Membuat list daftar masalah filosofis dalam realita Pendidikan
sesuai bidang masing-masing (2) Membuat uraian singkat rencana metodologi
penelitian disertasi. Perkuliahan kali ini juga ditentukan oleh arah pulpen beliau yang
dijatuhkan sebagai perwakilan dari sekelompok mahasiswa untuk memaparkan tugas
terkait permasalahan filsafat dalam pembelajaran yang disesuaikan dengan bidang
masing-masing. Perwakilan oleh Bu Laily Amin Fajariyah dengan permasalahan
filsafat dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Tanggapan oleh beliau menyatakan
bahwa pendekatan filsafat merupakan metode untuk semua bidang karena
menggunakan bahasa analog dengan latar belakang yang tidak sama akan tetapi
isomorfis yang dilandasi dengan pengetahuan matematika formal dengan konsep structure of art dan body of knowledge dengan pendekatan
kontekstual. Bahasa dengan sifat konteks yang merupakan sifat dari sintetik dan
juga Bahasa sifatnya mencoba.
Pertemuan
terakhir, pada perkuliahan
filsafat ini dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 12 Desember 2019 pukul 11.10
sampai dengan 12.50 di ruangan Rapat Pimpinan. Perkuliahan ini dengan penjelasan cerita hidup
beliau dengan latar belakang orang tua yang berbeda. Bapak beliau dengan
didikan tegas dan “keras” sedangkan Ibu dengan pendekatan agamis. Alhamdulillah,
kedua orang tua beliau masih diberikan kesehatan dan umur panjang. Bapak beliau
masih dengan hasrat keingintahuan tinggi yang terbiasa dengan cara berfikir dan
dipengaruhi oleh lingkungan selama masih dalam produktifnya bekerja. Pola asuh diterapkan
kepada kedua anak beliau dan cucu dan dalam tingkat keberhasilan beliau
mendidik anak sangat berhasil dan inspiratif. Terima kasih ilmunya Prof. dan share pengalaman hidupnya. Sangat
Menginspirasi.
Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) mata kuliah
Filsafat Penelitian dan Evaluasi Pendidikan ini terjadwal pada hari Kamis
tanggal 2 Januari 2020 pukul 11.10 sampai dengan 12.50 di ruangan I.02.4.01.01 dengan agenda mengumpulkan hasil
tugas dalam bentuk narasi yang diinstruksikan pada perkuliahan. Hasilnya
dikumpul dalam bentuk print out dan
dikirim via email beliau. Kemudian, hasilnya juga ditayangkan pada website atau
blogspot masing-masing mahasiswa dan juga dikirim di grup whatsApp perkuliahan mata kuliah.
1 komentar:
Saling melengkapi catatan kuliah Filsafat. Terima kasih Mas Rais.
Posting Komentar